Dampak Plumbum terhadap Ginjal
Advertisement
SUDUT KESEHATAN | Gambaran Histologi ginjal normal, menunjukan gambaran glomerolus, setiap nefron terdiri atas bagian yang melebaryakni korpuskel renalis, tubulus kontortus proksimal, segmen tipis, dan tebal ansa henle, tubulus kontortus distal, dan duktus koligentes (Junquiera et al., 2007). Hasil penelitian Hariono (2005) dengan pemberian 0,5 g Pb asetat netral/kgBB/oral/hr pada tikus putih (Rattus norvegicus) selama 16 minggu terjadi penurunan BB yang signifikan (P<0,05).
Begitu juga rata-rata berat absolut hati, ginjal, dan limpa terjadi penurunan yang signifikan dibandingkan kelompok kontrol (Hariono, 2005). Pada penelitian tersebut juga dihasilkan kadar plumbum dalam ginjal lebih tinggi dari hati dan limpa. Hal ini dapat menyebabkan ginjal lebih beresiko daripada jaringan tubuh lain (Hariono, 2005).
Plumbum yang terakumulasi ke ginjal dapat merusak ginjal, kerusakan yang dapat terjadi pada ginjal berupa pelebaran lumen, akumulasi sel debris dalam lumen, vakuolisasi lumen tubulus, pelebaran ruang bowman, degenerasi hiperplasia, perdarahan dan benda-benda inklusi (Anggraini, 2008).