Penatalaksanaan Keracunan Plumbum
Advertisement
Jika pada pemeriksaan kedua BLL meningkat, diperlukan pemeriksaan lanjutan sesuai karena kompetisi antara plumbum dengan besi, diperlukan pola makan sehat mengandung cukup besi. Kebutuhan besi bervariasi sesuai umur, mulai dari 6 mg/hari pada bayi sampai 12 mg/hari pada remaja. Anak yang secara biokimia menderita defi siensi besi, harus mendapat terapi besi dengan dosis 5-6 mg/ kgBB selama tiga bulan. Pemberian preparat besi tidak dilakukan bersamaan dengan pemberian agen kelasi plumbum, karena agen kelasi plumbum akan membuat besi menjadi tidak diserap tubuh. Sebaiknya preparat besi pada anak keracunan plumbum menurunkan BLL, tetapi tidak bermanfaat pada fungsi kognitif, perilaku dan neuromotorik.
Studi di Bangalore India menghasilkan penurunan kadar plumbum anak dengan BLL ≥10 μg/dL setelah fortifi kasi besi selama enam hari perminggu dalam enam bulan. Anak dengan BLL lebih dari 20 mcg/dL harus dievaluasi neurologis untuk mengidentifikasi kemungkinan keterlambatan pertumbuhan. Anak dengan abnormalitas neurologi harus menjalani tes neuropsikologi formal. Evaluasi lingkungan tempat tinggal dan sosioekonomi dilakukan melalui edukasi reduksi faktor risiko dan menghindari sumber plumbum. Anak dengan BLL ≥45 μg/dL memerlukan terapi kelasi. Ada empat macam obat sebagai agen kelasi, yaitu asam 2,3-dimer-kaptosuksinat (suksimer), CaNa2EDTA (versenate), dimerkaprol/British antilewisite (BAL), dan penisilamin (Lubis et al., 2013).